RILIS ARTIKEL TERBARU :

Beda Firmware dan ROM Android, Perbedaan antara ROM dan Firmware Android, Fungsi masing-masing ROM dan Firmware Android, Apakah Firmware dan ROM Android sama?

Jika kalian adalah seoarang yang telah lama menggunakan smartphone Android dan mungkin sedikit paham terkait tentang sistem operasi (OS) Android.

Mungkin kalian sudah familiar dengan istilah Firmware dan ROM, tetapi pada kenyataannya, tahukah kalian perbedaan mendasar kenapa Firmware dan ROM itu tidak bisa di sebut sama? 

Padahal fungsi dari kedua file tersebut ialah sama-sama untuk menulis ulang system operasi di smartphone Android kalian?.


Perbedaan Firmware dan ROM di Android


Maka dari itu disini kami akan memperjelas kenapa Firmware dan ROM pada smartphone Android itu jadi berbeda, padahal memiliki fungsi yang hampir sama.

Kami mohon maaf jika pembahasan yang kami sebutkan di bawah ini mungkin akan sedikit keliru dari pengertian Firmware dan ROM yang telah kalian pahami, untuk itu kita sama-sama saja belajar.


Beda Firmware dan ROM Android, Perbedaan antara ROM dan Firmware Android, Fungsi masing-masing ROM dan Firmware Android, Apakah Firmware dan ROM Android sama?


Firmware


Untuk kalian ketahui Firmware itu adalah sebuah data yang sangat sudah di buat dengan sangat complex dan sudah di packing dalam format tertentu sesuai dengan fungsinya.

Dalam artian di dalam file Firmware tersebut punya beberapa file penting untuk smartphone Android kalian, mulai dari System itu sendiri, lalu kernel, userdata dan lain sebagainya.

Umumnya file Firmware ini bisa mencakup beberapa extensi file yang berbeda seperti file Image dengan extension .img, .sin, .bin.tgz dan lainnya, untuk melakukan eksekusi firmware tersebut ke smartphone Android, harus memenuhi banyak syarat.

Syarat yang paling utama adalah firmware tersebut dapat dengan baik di eksekusi ke System smartphone Android kalian dengan perintah-perintah khusus.

Sampai saat ini untuk menangani perintah khusus tersebut hanya bisa di lakukan oleh sebuah Tools khusus yang hanya dapat berkerja di PC (Windows/MacOS/Linux).

Lalu, perlu kalian ketahui juga bahwa yang namanya Firmware ini kuat kaitannya dengan apa yang di sebut dengan Bootloader pada device Android kalian.

Pada satu sisi para pembuat smartphone Android ada yang menginjinkan melakukan pemasangan Firmware tersebut meskipun smartphonennya dalam kondisi Locked Bootloader (Terkunci).

Seperti contohnya Samsung dan Sony Xperia, lalu ada juga yang tidak memperbolehkan pemasangan Firmware tersebut dan harus melakukan Unlock Bootloader terlebih dahulu, seperti device Xiaomi.

Sehingga dalam kesimpulannya adalah melakukan pemasangan Firmware itu sama seperti yang kerap kita sebut dengan melakukan "Flash", jadi jangan salah menyebutkan definisi Flashing di smartphone Android lagi ya!.


ROM


Hampir sama dengan Firmware, tetapi memiliki komposisi yang lebih sedikit dari Firmware, membuat ROM pada device Android sering di salah kaprahkan, karena memang benar ROM itu memang sejenis Firmware, tetapi hanya sebagian kecilnya saja, bagaimana maksudnya?

Ya, benar ROM itu hanya sebagian kecil dari Firmware, karena dalam ROM itu sendiri umumnya hanya terdapat beberapa komponen dari Firmware saja, seperti System, Kernel, Recovery, dan User data saja.

Dari ke-4 hal tersebut sangat umum adalah dalam sebuah ROM di Android, maka dari itu biasanya ROM Android itu memiliki ukuran yang lebih kecil dari Firmware, dengan alasan komponen di dalam file ROM tersebut lebih sedikit.

Selanjutnya, untuk format ROM itu sendiri hanya ada satu ekstensi yaitu adalah .zip, karena smartphone Android itu hanya bisa melakukan eksekusi terhadap file dengan format .zip saja.

Untuk format .rar dan .tgz tidak bisa, hal ini tidak lepas dari fungsi dasar fitur Recovery itu sendiri yang hanya bisa melakukan pemasangan (push) ke system jika file "Packed" nya adalah .zip.

Untuk pemasangan ROM itu sendiri terbilang cukup mudah, dan sampai saat ini kebanyakan smartphone sudah bisa langsung melakukan pemasangan ROM tersebut hanya dengan mengandalkan fitur "Updater" atau "System Update" yang telah di buatkan oleh vendor smartphone tersebut.

Umumnya pemasangan ROM itu sendiri juga bisa di lakukan dengan tools Stock Recovery Android atau Custom Recovery seperti TWRP, CMW atau Philz Touch.

Sehingga, jangan salah menyebutkan, jika kalian memasangkan ROM di smartphone Android kalian, itu namanya buka "Flash" tetapi "Update".

Karena Flashing itu lebih cocok di sebut jika kalian melakukan pemasangan Firmware dari Tools khusus dari PC, dan jika kalian memasangkan ROM hasil buatan pihak ke-3 (ROM tidak resmi) itu di sebut dengan Custom ROM, paham?

Nah, dengan demikian harusnya penjelasan terhadap Firmware dan ROM diatas sudah cukup jelas untuk kalian pahami, dan jika kalian pengguna device Android baru, maka pelajaran ini bisa sangat bermanfaat untuk kalian kedepannya.

Tetapi jika kalian pengguna device Android yang sudah Expert mungkin wawasan seperti yang telah di sebutkan di atas bisa mengingatkan kalian kembali terkait ilmu yang sudah kalian pahami.

Akhir kata, jika artikel ini mengandung sedikit pemahaman yang salah mohon untuk di koreksi, karena inti dari semuannya adalah sama-sama belajar, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian. P.AW ~ DRD

KEMBALI KE ATAS

bm

Android, Hardware, Software, Tips, Tricks, Gadget, ROOT, Smartphone, Unlock Bootloader, Tutorial, Operating System, Troubleshoot